Karena ijazah bukanlah faktor utama dalam persaingan di dunia kerja

JURNAL HIMAKOM Rektor berserta jajaran melihat pameran karya Prodi Ilmu Komunikasi dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Institut Bisnis dan Informatika KOSGORO 1957 (IBI-K57), pada Hari Jumat, 11 Mei 2018,   mengadakan peresmian Radio IBI-K57 serta syukuran akan Prodi Ilmu Komunikasi IBI-K57 mendapatkan Akreditasi B. Acara yang dihadiri oleh Rektor IBI-K57 berserta para tamu undangan kurang lebih 50 orang termasuk staf kampus, Dosen dan Mahasiswa, berlangsung pada pukul 14.00 WIB. Welcome Dance Rektor serta para tamu undangan yang menghadiri kegiatan tersebut, disambut dengan pameran karya Visual dari mahasiswa Ilmu Komunikasi serta tarian yang dipersembahkan oleh Siti Nur Azizah sebagai simbol selamat datang. Ibu Enny widayati selaku dekan FISIP IBI-K57 dalam Sambutannya Mengatakan, aspek penting dalam menunjang perkembangan mahasiswa dibidang akademis yaitu dengan menyediakan fasilitas yang menunjang pengembangan keilmuan yang digelut

Awal MAKRAB di IBI-K57

JURNAL HIMAKOM

JARKOM – MAKRAB pertama kali muncul di IBI-K57 pada tahun 2012 silam. Dimulai oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, IBI-K57, yang kala itu juga baru dibentuk.

Salah satu pendiri HIMAKOM, Ade Ridwan mengatakan, ide Makrab pertama kali muncul saat Ia dan teman-teman seangkatannya belum puas dengan pelaksaan kegiatan Pengenalan Program Studi (P2S) (yang kini dikenal PKKMB), yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru.

Ia mengatakan, P2S (kini PKKMB) merupakan tahap penjajakan mahasiswa baru untuk mengenal kampusnya secara umum, sedangkan mahasiswa baru membutuhkan penjelasan gamblang terkait kegiatan yang terdapat di dalam prodi yang akan dilaluinya selama empat tahun kedepan.

“Tercetuslah ide makrab itu, sebagai tahap awal pengenalan prodi kepada mahasiswa baru,” kata Ade saat dikonfirmasi oleh Jurnal Himakom.

Pria yang kini berprofesi sebagai jurnalis di Harian Radar Depok tersebut mengatakan, dunia mahasiswa memiliki fase yang berbeda dengan dunia saat menjadi siswa. Saat menjadi mahasiswa, seseorang harus dipaksa mandiri baik secara proses belajaran maupun dalam berkehidupan sehari sehari.

“Selain menjadi sebuah pintu masuk bagi maba menuju prodi, di makrab juga kami rangsang para maba ini supaya lebih mandiri,” lanjut Ade.


Ade membeberkan, HIMAKOM mengadakan kegiatan MAKRAB selain bertujuan sebagai jembatan bagi mahasiswa agar lebih mengenal dan mencintai prodinya juga untuk menanamkan nilai solidaritas di internal ilmu komunikasi.
Ia pun menjelaskan nilai kesolidaritasan yang di maksud adalah seluruh mahasiswa terutama mahasiswa ilmu komunikasi dapat lebih kompak dalam menjalankan kegiatan dan merasa memiliki ikatan kuat satu dengan yang lain.
"Seperti makna simbol rantai pada logo HIMAKOM itu sendiri," kata Ade.


Ade pun berpesan, yang menjadi catatan khusus bagi setiap HIMA adalah bagaimana membentuk karakter mahasiswa seperti yang diharapkan oleh setiap organisasi terlebih sebagai bekal untuk ke jenjang berikutnya yakni pasca sarjana.
Ia mengatakan, kegiatan Makrab tidak bisa dijadikan patokan merubah karakter mahasiswa secara instan. Butuh keseriusan dari masing-masing HIMA untuk terus merangsang psikologi para mahasiswa agar tercapai tujuan yang diinginkan.


“Karena kegiatan makrab hanya 2 sampai 3 hari. Untuk merubah karakter secara total itu mustahil. Yang terpenting bagaimana pasca makrab, rangsangan yang sudah dimulai dari makrab terus dilanjut agar tercapai tujuannya,” tegasnya. (*)

Comments