JURNAL HIMAKOM
JARKOM – MAKRAB pertama
kali muncul di IBI-K57 pada tahun 2012 silam. Dimulai oleh Himpunan Mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, IBI-K57,
yang kala itu juga baru dibentuk.
Salah satu pendiri HIMAKOM, Ade
Ridwan mengatakan, ide Makrab pertama kali muncul saat Ia dan teman-teman
seangkatannya belum puas dengan pelaksaan kegiatan Pengenalan Program Studi
(P2S) (yang kini dikenal PKKMB), yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru.
Ia mengatakan, P2S (kini PKKMB)
merupakan tahap penjajakan mahasiswa baru untuk mengenal kampusnya secara umum,
sedangkan mahasiswa baru membutuhkan penjelasan gamblang terkait kegiatan yang
terdapat di dalam prodi yang akan dilaluinya selama empat tahun kedepan.
“Tercetuslah ide makrab itu,
sebagai tahap awal pengenalan prodi kepada mahasiswa baru,” kata Ade saat
dikonfirmasi oleh Jurnal Himakom.
Pria yang kini berprofesi sebagai
jurnalis di Harian Radar Depok tersebut mengatakan, dunia mahasiswa memiliki
fase yang berbeda dengan dunia saat menjadi siswa. Saat menjadi mahasiswa,
seseorang harus dipaksa mandiri baik secara proses belajaran maupun dalam
berkehidupan sehari sehari.
“Selain
menjadi sebuah pintu masuk bagi maba menuju prodi, di makrab juga kami rangsang
para maba ini supaya lebih mandiri,” lanjut Ade.
Ade membeberkan, HIMAKOM mengadakan
kegiatan MAKRAB selain bertujuan sebagai jembatan bagi mahasiswa agar lebih
mengenal dan mencintai prodinya juga untuk menanamkan nilai solidaritas di
internal ilmu komunikasi.
Ia pun menjelaskan nilai
kesolidaritasan yang di maksud adalah seluruh mahasiswa terutama mahasiswa ilmu
komunikasi dapat lebih kompak dalam menjalankan kegiatan dan merasa memiliki
ikatan kuat satu dengan yang lain.
"Seperti makna simbol rantai
pada logo HIMAKOM itu sendiri," kata Ade.
Ade pun berpesan, yang menjadi
catatan khusus bagi setiap HIMA adalah bagaimana membentuk karakter mahasiswa
seperti yang diharapkan oleh setiap organisasi terlebih sebagai bekal untuk ke
jenjang berikutnya yakni pasca sarjana.
Ia mengatakan, kegiatan Makrab
tidak bisa dijadikan patokan merubah karakter mahasiswa secara instan. Butuh
keseriusan dari masing-masing HIMA untuk terus merangsang psikologi para
mahasiswa agar tercapai tujuan yang diinginkan.
“Karena kegiatan makrab hanya 2
sampai 3 hari. Untuk merubah karakter secara total itu mustahil. Yang terpenting
bagaimana pasca makrab, rangsangan yang sudah dimulai dari makrab terus
dilanjut agar tercapai tujuannya,” tegasnya. (*)
Comments
Post a Comment